KSB NEWS – Seiring datangnya musim penghujan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbawa Barat meminta masyarakat waspada terhadap besarnya potensi penyebarluasan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Menyusul Dinas ini sendiri juga terus melakukan upaya pencegahan dengan mengoptimalkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menggencarkan 3M Plus.
“Kami yakin, dengan gerakan PSN 3M Plus ini, bakal mengurangi pertumbuhan jentik nyamuk penyebab penyakit DBD,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Sumbawa Barat, HM. Yusfi Khalid, SKM, Senin (4/11).
Menurut Yusfi, sejauh ini memang jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di sejumlah wilayah di Kabupaten Sumbawa Barat belum banyak. Namun, potensi penyebarluasan kasus ini dapat bertambah.
“Hal ini seiring mulai datangnya musim hujan, yang memicu bertumbuhnya jentik nyamuk. Apalagi, sekarang curah hujan tak menentu, kadang panas, dan tiba-tiba turun hujan, ini yang mempercepat perkembangbiakan telur nyamuk,” katanya.
Ia merinci, kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat sepanjang Januari-September 2019 tercatat sebanyak 21 kasus, meliputi 13 kasus di Kecamatan Taliwang, 6 kasus di Kecamatan Seteluk dan masing-masing 1 kasus di Kecamatan Maluk dan Brang Rea. Seluruh kasus itu diakui Yusfi mampu ditangani hingga tak satupun yang dinyatakan meninggal dunia.
Menurutnya, tindakan penanganan DBD ini tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah. Akan tetapi peran masyarakat juga sangat diperlukan. Mengapa demikian? Karena, hal penting untuk mencegah demam berdarah adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat itu sendiri. Masyarakat dapat melakukan kegiatan sederhana, di antaranya dengan memastikan kebersihan lingkungan rumah yang rentan menjadi lokasi kembang biak nyamuk.
”Masyarakat perlu lebih aware (sadar) tentang kebersihan lingkungan hidup mereka. Karena tidak bisa sekedar mengandalkan tindakan petugas kesehatan, masyarakat juga harus aktif berperan,” ujarnya.
Yusfi melanjutkan, PSN 3M Plus ini sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk aedes aegypti yang lebih efektif selain juga Fogging dan pengasapan. Cukup menguras tempat penampungan air seperti bak kamar mandi ataupun ember dengan membersihkan dinding-dinding tempat nyamuk menempelkan jentiknya, bukan sekedar membuang airnya. Sedangkan bagi tempat yang tidak bisa dikuras harus diberikan ABT.
“Setelah menguras, tutup tempat penyimpanan air dan kubur barang-barang bekas agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk,” demikian Yusfi. (Kr.02/**)