Si Cantik Azizah KSB , Punya Hasrat Bangun Sanggar Seni Sendiri

KSBNews – Nama Azizah (22 tahun) gadis cantik kelahiran Taliwang 20 Desember 1996 mendadak viral dalam sepekan terakhir, terutama dikalangan netizen yang ada di Sumbawa Barat.

Ini karena lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Putri dari pasangan Ibrahim dan Sri Hartati tersebut, sukses masuk dalam 10 besar pemilihan Putri Otonomi APKASI 2019, diajang APKASI OTONOMI EXPO 2019 yang berlangsung di Merak Room, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta tanggal 3-5 Juli 2019 lalu, yang dibuka Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkpolhukam), Wiranto.

Azizah yang didapuk mewakili Kabupaten Sumbawa Barat ini, dan bersaing dengan peserta dari 39 Kabupaten lainnya, sukses menyabet gelar sebagai Putri Otonomi Daerah Pariwisata 2019.

Dalam kontes pemilihan Putri Otonomi APKASI ini, dimalam Grand Final Azizah tampil cantik dan memukau Publik dengan pakaian rancangan Eka Agustina, yang memperkenalkan kearifan lokal Kere Alang yang dimodifikasi dengan Brokat ditambah dengan hiasan kepala menggunakan Sua dan Tengkak.

Dibalik prestasi yang cukup membanggakan ini, Azizah memiliki harapan besar berikutnya yakni tampil diajang lebih bergengsi Putri Indonesia tahun depan.

Kepada KSB News, Minggu (7/7/19), Azizah, sedikit berbagi cerita terkait beberapa rencananya dimasa mendatang dan sedikit pengalaman mengikuti ajang ini.

Menurutnya, untuk mengikuti pemilihan Putri Otonomi Apkasi sudah dipersiapkan beberapa bulan yang lalu dengan mempelajari tentang pariwisata, kebudayaan, kesenian, program unggulan, dan tentang otonomi daerah lainnya.

“ Saya lulus ISI bulan Februari 2019 kemarin, setelah itu saya langsung persiapan, saya sebelumnya terpilih mengikuti ajang ini saat audisi pada Ultah KSB 20 Nopember 2018 lalu, dan Alhamdulillah saya terpilih. Kemudian saya melanjutkan kuliah dulu baru setelah februari saya pembekalan materi,” katanya.

Adapun tahapan dan kegiatan apa saja yang dilakukan selama mengikuti ajang ini, Azizah mengatakan, kegiatan lomba dimulai dengan registrasi ulang tanggal 2 Juli setelah itu langsung melakukan 2 sesi pemotretan, yang pertama menggunakan baju kaos dari Apkasi, dan sesi kedua menggunakan baju adat.

Kemudian sehari kemudian, tanggal 3 seluruh peserta diajak menyambut Menkopolhukan Wiranto, setelah itu dilanjutkan dengan agenda untuk mengeksplor stand yang ada dan mempresentasikan stand daerah, kemudian memasuki waktu siang melanjutkan ke kegiatan memperkenalkan baju adat yang digunakan dari masing masing daerah.

“ Untuk tanggal 4 kebetulan saya masuk 20 besar, jadi menunjukkan talent show saya membawa tari Kolong dan melakukan tanya jawab dengan dewan juri tentang Brain, Bold & Beauty yang menjadi yel yel Apkasi tahun ini. Selanjutnya tanggal 5 penutupan Alhamdulillah masuk 10 besar, memaparkan visi misi sebagai putri otonomi, dan saya terpilih menjadi Putri Otonomi Pariwisata 2019,” jelas Azizah, berbagi pengalaman.

Lalu menyinggung aktivitas sehari-harinya saat ini, Azizah mengatakan setelah tamat dari ISI, focus bagaimana ilmu yang diperoleh bisa disalurkan kepada anak-anak generasi mendatang.


“ Saat ini saya mengajar tari dibeberapa dari satu sekolah ke sekolah yang lain, saya ngajar dimana sekolah yang membutuhkan saya,”katanya.

Azizah berharap generasi muda memiliki kesadaran akan kesenian yang ada di daerah KSB. Menurutnya, karena KSB memiliki banyak sekali seni dan tradisi yang peminat nya masih sdikit.

“ Saya berharap dengan saya mengajarkan tari kepada anak anak dapat berjangka pnjang dan dapat di tularkan kepada temannya yang lain. Dngan bgitu generasi penerus kesenian bisa lebih banyak dari sebelumnya,” harapnya.

Arti Seni Tari secara khusus dalam pandangan Azizah, yakni ekspresi jiwa yang dapat disampaikan kepada para penonton. Dengan menari bisa mengeluarkan segala yang dirasakan melalui gerak dan ekpresi.

Dalam tari itu sendiri katanya, ada pesan yang disampaikan sesuai dengan isi dari tari itu sendiri, karena setiap tarian memiliki pesan yang berbeda beda tergantung karya tarinya.

Menyinggung masalah karya Tari, sejauh ini Azizah mengaku sudah menciptakan 4 karya tari dimana karyanya tersebut sudah beberapa kali di tampilkan seperti pada lomba antar Kecamatan di KSB dan saat perpisahan Sekolah.

Diantara 4 hasil karya Azizah yakni, tari boan bulaen (tentang lebah dan petani lebah), tepi loto ( tentang pembersihan diri), antat panulung (saling membantu / gotong royong) dan tarian tare ( tentang kebersamaan).

Dibalik prestasi dan pengalamannya itu, Azizah punya hasrat terpendam yang segera ingin diwujudkan yakni memiliki sanggar seni milik sendiri, dimana dengan adanya sanggar tersebut ia bisa mencetak generasi KSB yang gemar dan menarik minat dalam dunia seni dimasa mendatang.

“ Dan untuk sanggar semoga lebih banyak, karena sanggar tari di KSB masih sngat minim,” ujarnya.

Kemudian terkait pandangannya tentang Pariwisata khsusunya potensi yang ada di KSB, Azizah mengatakan, KSB memiliki 8 Kecamatan dengan destinasi wisata yang berbeda, harapannya, yang pertama yaitu tempat wisata bersih dari sampah. Karena masih ada tempat wisata yang bnyak sampahnya. Yg kedua ia berharap ingin disetiap tempat wisata ada sektor untuk membantu perekonomian masyarakat setempat.

Terakhir, menyinggung sedikit tentang kehidupan pribadinya, seperti rencana berumah tangga, Azizah mengatakan belum terpikir kesana.

“ Duhh belum kesana pak, masih merintis karier dulu,”jawabnya singkat sambil tersipu