Semenjak Menjabat Bupati KSB, Terus Toreh Prestasi

Taliwang — Semenjak menjabat Bupati Kabupaten Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W Musyafirin, MM.terus toreh perestasi.
orang nomor satu di Sumbawa Barat ini baru-baru ini kembali mendapat penghargaan, yang dinobatkan sebagai pembina terbaik di Pulau Sumbawa di bidang Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3).oleh Balai Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Pulau Sumbawa Disnakertrans Provinsi NTB

Demikian disampaikan
Kepala Bagian Protokol Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah Kabupaten Sumbawa Barat, Ir. Abdul Muis, MM. Kepada media ini Selasa (7/9) di kantornya

Dikatakan Kabag protokol ini, kalau penghargaan tersebut telah diserahkan langsung oleh Gubernur NTB NTB Dr Zulkiflimansyah di Mataram.

“Prestasi ini adalah capaian yang luar biasa dan pertama kali diselenggarakan, Alhamdulillah, Bupati kita Dianugrahi sebagai pembina terbaik dalam K3. Setelah melalui berbagai proses dan dapat memunuhi standar penilaian khusus”. Ungkap Ir. Abdul Muis.

Menurut Abdul Muis kalau Bupati Sumbawa Barat, telah berhasil menjalin komunikasi yang baik dengan sejumlah perusahaan yang ada di daerah ini. Khususnya dalam penerapan standar keamanan dan keselamatan kerja

“Ini adalah salah satu point penting dalam penilaian tim, dimasa pandemi Covid-19 ini, perusahaan-perusahaan sangat ketat menerapkan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah”. Jelas Abdul Muis

Disampaikan Abdul Muis kalau
Bupati Sumbawa Barat saat ini dianggap berhasil membina perusahaan di daerahnya untuk patuh terhadap aturan, utamanya dalam menekan kasus kecelakaan kerja di Sumbawa Barat

Kendati demikian halnya Abdul Muis menyebutkan dengan adanya prestasi yang dianugerahkan tersebut diharapkan akan dapat memotivasi pimpinan perusahaan lainnya untuk mempertahankan K3 sebagai investasi dalam menjaga keberlangsungan usaha dan produktivitas perusahaan

“Dengan adanya penghargaan ini yang diterima bupati kita berharap agar perusahaan yang berinvestasi didaerah ini dapat lebih memperketat dalam penerapannya”. Pinta Ir. Abdul Muis, MM.

Ditempat terpisah. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KSB, Ir. H. Muslimin HMY, M.Si. yang dimintai tanggapannya seputar persoalan tersebut Rabu (08/09) membenarkan kalau Bupati Sumbawa Barat melalui Dinas yang dipimpinnya inten membangun komunikasi dengan semua perusahaan yang beroperasi di bumi pariri lema bariri ini.

Dan wajar ketika bupati mendapatkan penghargaan dari Balai Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Pulau Sumbawa Disnakertrans Provinsi NTB.
Penghargaan tersebut ditegaskan kadisnakertrans KSB ini, kalau Gubernur NTB memberikan penghargaan tersebut kepada bupati KSB Sabtu, (04/09) di Samawa Seaside Cottage, Jalan Samota, Sumbawa Besar.

“Ini adalah suatu prestasi dan capaian luar biasa, bisa dikatakan pada waktu itu KSB memborong semua kategori penghargaan dan piala. Penghargaan itu didapatkan oleh perusahaan yang beroperasi di areal pertambangan dan perusahaan lain yang tidak beroperasi dibidang pertambangan, misalnya saja, PT. Nindya Karya yang beroperasi di Bendungan Tiu Suntuk juga mendapatkan penghargaan, PT. Brantas dan PT. PLN Tambora juga mendapatkan penghargaan. Sementara PT. Amman mendapatkan penghargaan dibidang penerapan standar protokol kesehatan Covid-19,” ujar H. Muslimin.

Ketika disinggung terkait dengan
roster kerja yang diterpakan PT.AMMAN Mineral sistim 8/4 dianggap sudah terbaik untuk diterapkan di masa pandemi Covid-19.

“Roster kerja yang diterapkan saat ini adalah 2 Minggu ditempat karantina, 2 Minggu dirumah dan 8 Minggu ditempat kerja ini suda masuk terbaik dalam menekan penyebaran virus Covid 19 didaerah ini”. Terang Muslimin

Dikatakan Muslimin kalau pihaknya saat ini banyak mendengar aspirasi masyarakat terkait dengan penerapan roster kerja tersebut dan pihaknya telah menindak lanjuti dengan perusahaan terkait dalam menyampaikan hal itu.

” Kami mendorong agar itu dirubah misalnya ke roster 6/3, namun perusahaan mempunyai alasan yang kuat dan memang masuk logika, dimana hari ini kita masih bertempur dengan Covid-19 dan belum semua karyawan divaksin ( baru 80%, red),” jelas H. Muslimin. (R1)