KONI Sumbawa Barat Evaluasi Gagal Capai Target Empat Besar di Porprov NTB XI

Sumbawa Barat – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dipastikan gagal memenuhi target empat besar pada klasemen akhir Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB XI tahun 2023. KSB harus puas menempati posisi kedelapan dengan total raihan 130 medali, terdiri dari 24 medali emas, 35 perak, dan 71 perunggu. Menyikapi hasil ini, KONI KSB segera melakukan evaluasi menyeluruh.

Dalam keterangan tertulis yang disampaikan Senin (27/2), Ketua KONI KSB, Andi Laweng, SH, MH, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati serta seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat.

“KONI KSB menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati dan seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat karena belum mampu merealisasikan target empat besar,” ujar Andi Laweng.

Lebih lanjut, dalam rilis tersebut dijelaskan sejumlah faktor yang menjadi penyebab kegagalan.
Target empat besar ditetapkan berdasarkan hasil diskusi bersama 29 cabang olahraga (cabor) yang ikut serta, di mana masing-masing cabor menandatangani surat pernyataan terkait proyeksi raihan medali, berdasarkan capaian Porprov NTB 2018. Namun, dalam evaluasi, ditemukan berbagai kendala teknis dan non-teknis yang mempengaruhi pencapaian tersebut.

Salah satu faktor utama adalah minimnya fasilitas olahraga yang memadai, sehingga beberapa cabor tidak mampu mencapai prestasi sesuai harapan. Selain itu, program pemusatan latihan yang direncanakan sejak 2022 sempat terhenti akibat keputusan penundaan Porprov ke tahun 2023 oleh KONI NTB. Akibatnya, latihan baru dapat dilanjutkan pada Januari 2023, hanya satu bulan efektif sebelum pelaksanaan Porprov.

“Pemusatan latihan efektif hanya berlangsung kurang dari dua bulan,” tandas Andi.

Selain itu, faktor lain adalah kepengurusan baru KONI KSB yang baru dilantik kurang dari dua bulan sebelum Porprov digelar, sehingga program kerja belum berjalan optimal. Dari total 35 cabor yang dipertandingkan, KSB hanya mengirim 29 cabor, disebabkan belum terbentuknya kepengurusan pada beberapa cabor lainnya.

“Kami sudah mendapat arahan dari Bupati KSB untuk segera mencari pola pembinaan jangka panjang secara terstruktur, terutama untuk cabor-cabor yang memperebutkan banyak medali di Porprov NTB,” lanjutnya.

Meski gagal mencapai target empat besar, Andi Laweng menegaskan bahwa ada kemajuan signifikan dibandingkan Porprov sebelumnya. Berdasarkan data statistik, posisi KSB naik satu peringkat dibandingkan Porprov NTB 2018.

“Tahun 2018, kita hanya meraih 12 medali emas. Tahun ini meningkat menjadi 24 medali emas, ada penambahan 12 emas. Demikian juga untuk perolehan medali perak dan perunggu. Kami mengapresiasi semua pihak atas dukungan yang telah diberikan,” tutupnya.(*)