KSBnews – Sumbawa Barat
Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa Barat mengingatkan warga bumi pariri lema bariri untuk tetap “setia” pada rumus ABCDE guna mencegah penularan HIV/AIDS.
Kepala Dikes KSB, H Tuwuh melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), HM Yusfi Khalid mengatakan, virus HIV merupakan virus yang sangat mengerikan. Bila sudah tertular, resiko kematian sangatlah tinggi.
Dari itu pihaknya berkewajiban untuk tetap mengingatkan masyarakat, agar senantiasa menggunakan rumus ABCDE yang terbukti praktis dan mudah untuk diterapkan.
” Tetap terapkan rumusnya dalam kehidupan sehari hari, dan bila perlu ingatkan teman teman dan kerabat agar tidak lupa dengan ABCDE ” pesan Yusfi, sapaan akrabnya. Selasa (6/8)
Dibeberkan Yusfi, Sumbawa Barat telah dinobatkan sebagai Kabupaten terbaik dalam kinerja program HIV dan AIDS di Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penghargaan di berikan langsung oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Juni 2019 di Mataram.
” Rumus ABCDE yang kami sosialisasikan dan telah diterapkan oleh masyarakat, merupakan salah satu kriteria dalam penilaian Program HIV dan AIDS. Selain itu, ketersedian sarana dan prasarana menjadi dasar acuan ditetapkanya Sumbawa Barat sebagai Kabupaten Terbaik dalam Program HIV dan AIDS di NTB ” bebernya.
Sarana dan prasarana dimaksud, antara lain ketersediaan tes cd4 dan obat obatan penanggulangan penderita HIV. Dengan ketersediaan tersebut, Sumbawa Barat tidak lagi merujuk pasien ke daerah lain.
Seperti diketahui, Rumus ABCDE merupakan program Kementerian Kesehatan RI untuk mencegah penularan HIV/AIDS.
program tersebut meliputi,
A (abstinance) adalah tidak berhubungan seks di luar nikah ditujukan pada remaja, baik itu jomblo maupun yang memiliki pacar
B (be faithful) adalah saling setia pada pasangan. Ditujukan bagi pasangan suami istri. Saling setia berarti keduanya harus setia, bukan hanya salah satu yang setia. Banyak kasus HIV-AIDS menimpa ibu-ibu yang sangat setia pada suaminya yang ternyata hidung belang. Sedihnya lagi apabila seorang ibu sudah mengidap HIV-AIDS maka berpotensi bisa menularkan kepada anaknya pada saat melahirkan dan menyusui.
C (condom), yaitu penggunaan kondom saat berhubungan seksual yang berisiko. Penggunaan kondom ini dinilai sangat efektif mencegah penularan HIV. Menggunakan kondom ini ditujukan bagi pasangan suami istri yang salah satu pasangannya mengidap HIV-AIDS. Pemakaian kondom pada saat berhubungan seksual bisa mengurangi resiko penularan.
D (don’t use drugs) atau tidak memakai narkoba. Kasus penularan HIV juga banyak terjadi pada pengguna napza suntik yang menggunakan alat suntik secara bergantian.
E (equipment) yang artinya menggunakan peralatan steril. Seperti dalam kegiatan yang menggunakan jarum, misal tindik, tatto, bekam dll. Pastikan kegiatan tersebut digunakan jarum yang baru dan steril. (KN-01)