Taliwang, Sumbawa Barat – Insan pers di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memberikan apresiasi terhadap langkah Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) KSB yang menggelar coffee morning bersama media partner pada Selasa (09/12/2025), di Aula Dinas Kominfo. Pertemuan ini dinilai sebagai ruang dialog yang terbuka dan kesempatan bagi media untuk memperkuat perannya sebagai penyampai informasi sekaligus mitra pengawasan pembangunan daerah.
Meski digagas oleh Dinas Kominfo, kegiatan ini berjalan dengan suasana egaliter. Tidak hanya pemerintah yang berbicara, tetapi media diberi ruang luas untuk menyampaikan pandangan, kritik, dan masukan. Bagi sejumlah awak media, kegiatan semacam ini menunjukkan adanya komitmen pemerintah untuk membuka diri terhadap saran dari pelaku pers.
Kepala Dinas Kominfo KSB, Ir. Abdul Muis, menyampaikan bahwa pemerintah daerah ingin mempererat hubungan dengan media sebagai bagian dari ekosistem informasi publik. Ia menegaskan bahwa transformasi kesejahteraan melalui Program KSB Maju tidak dapat berjalan maksimal tanpa dukungan pemberitaan yang objektif dan terarah.
“Silaturahmi ini penting. Kami ingin memastikan bahwa seluruh informasi pembangunan bisa tersampaikan dengan benar dan media menjadi bagian dari transformasi menuju KSB Maju Luar Biasa,” katanya.
Media menilai pernyataan ini sebagai sinyal positif. Selama ini, sejumlah program besar pemerintah—termasuk Kartu KSB Maju—memang membutuhkan pengawalan informasi yang ketat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Informasi mengenai 31 ribu lebih KK yang telah terdata, pencetakan kartu berbasis KK, hingga proses distribusi yang sedang berjalan menjadi hal penting untuk diketahui publik.
Dalam pertemuan itu, Abdul Muis juga menekankan pentingnya menekan angka keluhan masyarakat atau horizontal complain. Target zero complain horizontal dinilai sejumlah jurnalis sebagai ambisi besar, namun sangat mungkin dicapai jika pemerintah transparan dan responsif terhadap persoalan teknis di lapangan.
“Kalau ada masalah dalam pendistribusian kartu, kami akan langsung tindak lanjuti. Tidak boleh ada warga yang terlewat,” ujarnya. Pernyataan ini menjadi respons atas sejumlah pertanyaan media mengenai akurasi data dan kesiapan teknis distribusi di lapangan.
Media juga mengapresiasi pemaparan mengenai tujuh pengampu Program KSB Maju. Bagi insan pers, keberadaan pengampu ini memudahkan mereka melakukan verifikasi informasi saat menyusun berita, sehingga pemberitaan yang disampaikan lebih akurat. Mereka menilai, update data dari setiap pengampu sangat diperlukan untuk menghindari informasi bias di masyarakat.
Di sisi lain, media juga melihat bahwa langkah Kominfo memperkuat publikasi melalui berbagai platform sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok merupakan bagian dari upaya adaptasi pemerintah terhadap perkembangan teknologi informasi. Namun, mereka mengingatkan bahwa media konvensional tetap memiliki ruang kuat, terutama untuk pemberitaan mendalam dan kontrol sosial.
Bagi sejumlah jurnalis yang hadir, coffee morning ini bukan sekadar acara formal, melainkan ruang yang memberi kesempatan bagi media untuk menyampaikan kritik konstruktif secara langsung kepada pemerintah. Mereka menilai Kominfo KSB cukup terbuka dan siap menerima masukan demi perbaikan tata kelola informasi di daerah.
Pada akhirnya, kegiatan ini dianggap berhasil mempertemukan dua elemen penting—pemerintah sebagai penyedia informasi dan media sebagai penyampai pesan kepada publik. Kolaborasi keduanya diharapkan semakin menguat, seiring dengan kebutuhan masyarakat terhadap informasi yang cepat, akurat, dan terpercaya.
