KSBNEWS.COM – ASATI adalah sebuah lembaga yang bergerak dibidang promosi pariwisata Indonesia. Asosiasi Sales Agent dan Travel Indonesia (ASATI) telah hadir di NTB sejak tahun 2015. ASATI saat ini sedang gencar membangun geliat pariwisata di seluruh Indonesia dalam kondisi New Normal. ASATI menggagas Webinar Jelajah Negeriku dengan tema merangkai pariwisata Sumbawa Barat di era baru. Hadir sebagai pemateri dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Sumbawa Barat Fud Syaifuddin, ST., Dr. Frans Teguh, MA Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, M.Syukri Machmud, SE., Ketua Umum ASATI, Dr. Farid Said, M.Pd., Wakil Direktur 1 Bidang Akademik Poltekpar Lombok, Sahlan, SH.,MH Ketua DPD ASATI NTB, dan IGB. Sumbawanto Kepala Dinas Disparpora Kabupaten Sumbawa Barat.
Dalam pengantar pertama, Syukri Machmud ketua Umum ASATI menerangkan bahwa saat ini ASATI fokus menjual pariwisata dalam negeri. Para enterprenure yang tergabung di dalam ASATI dan terbesar di Indonesia melakukan jelajah negeriku di 29 Propinsi, dan di Propinsi NTB saat ini mengambil Kabupaten Sumbawa Barat sebagai lokasi jelajah negeriku. Menurut Mahmud, bahwa saat ini Asati bersama Pemerintah Daerah akan mempopulerkan destinasi wisata dan industri kreatif yang ada di daerah-daerah dengan melibatkan beberapa community yang bergerak dibidang pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Indonesia. Ada 250 media yang akan membantu promosi yang saat ini sudah membangun relasi dengan beberapa negara seperti Jepang, Malaysia, New Zeland dan negara-negara lain di Asia. Mahmud juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemkab. Sumbawa Barat yang telah memperkenalkan Pulau Kenawa. Menurutnya, melihat Pulau Kenawa membayangkan savana seperti yang ada di Afrika dan Arab. “Kalau di arab ada unta, di KSB ada sapi dan kuda liar yang perlu kita populerkan”, Ungkap Mahmud.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, ST menerangkan bahwa, harus disadari bersama bahwa di era covid 19 banyak tantangan di dunia pariwisata, tetapi peluang juga ada. Sangat disadari bahwa yang terpukul akibat Covid-19 ini adalah usaha yang bergerak di bidang pariwisata, karena protokol kesehatan Covid-19 mengharuskan kita jaga jarak. Alhamdulillah teman Asati masih tetap konsisten dalam meperhatikan dunia pariwisata salah satunya dengan dilaksanakannya Webinar.
Dalam kesempatan tersebut Wabup memperkenalkan Pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat. Diungkapkan Wabup bahwa, di Sumbawa Barat banyak pantai yang indah-indah, hanya tinggal dua kecamatan saja yang tidak punya pantai, yaitu kecamatan Brang ene dan Kecamatan Brang rea, yang keduanya mempunyai ciri khas wisata air terjun. Dari Poto Tano hingga Sekongkang banyak dijumpai pantai-pantai dengan ombak yang tinggi seperti Pantai Kertasari, Pantai Jelenga, dan Pantai Balad. Selain untuk surfing juga pantai disepanjang Poto Tano hingga Sekongkang bagus untuk para pecinta Snorkling. Di Poto tano terdapat gili balu yang diantaranya sudah terkenal yaitu pulau paserang, dan pulau Kenawa. Salah satu yang sudah terkenal juga terdapat di puncak gunung yaitu Desa Mantar. Susananya sama seperti di puncak Bogor, dengan keindahan alam yang luar biasa dan terdapat cerita rakyat dan peningalan sejarah yang menjadi keunikan di desa tersebut yaitu Ai mante dan situs guci emas.
Untuk pengembangan Pariwisata Sumbawa Barat Wabup menyampaikan bahwa Pemerintah Sumbawa Barat membuka diri kepada siapa saja yang ingin memberikan kontribusi yang baik. Salah satu kendala yang dihadapi oleh pariwisata Sumbawa Barat sekarang adalah transportasi. Dengan adanya hubungan yang baik yang terjalin dengan para agent travel pariwisata tentunya akan memberikan kemudahan bagi pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif kedepannya. Banyak kuliner khas Sumbawa Barat yang dapat menjadi faktor yang bisa membuat para wisatawan betah tinggal di KSB seperti, singang, pepes, sepat/pesal, gali anok, palopo, dan masih banyak lagi. Untuk membangun Pariwisata Sumbawa Barat tidak bisa berdiri sendiri. Kita sangat senang menerima kritik dan saran dari semuanya.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa Barat IGB Sumbawanto menambahkan bahwa, perkembangan pariwisata Sumbawa Barat sempat stagnan. Berkat kerjasama yang bagus, wabah Covid 19 bisa kendalikan dan Bupati Sumbawa Barat memerintahkan untuk membuka semua akses pariwisata dan memerintahkan agar mengumpulkan semua pokdarwis yang ada di KSB untuk diberi latihan bagaimnana tata kelola di era baru. Sebanyak 41 hotel dengan 340 Kamar yang dikelola oleh pengusaha penginapan yang ada di Sumbawa Barat. saat ini menuju akses wisata semua sudah di hotmix, sehingga untuk menuju ke lokasi wisata tidak begitu sulit.
Sementara itu Faris Said, M.Pd Wadir 1 Bidang Akademik Poltekpar Lombok menyebutkan ada tiga point yang harus di perhatikan oleh KSB dalam membangun dunia Pariwisata yang disebut dengan merangkai tiga indikator yaitu yang pertama seberapa besar potensi daerah itu untuk mengembangkan pariwasata. Stakeholder terkait yaitu Pemerintah (Bupati) haru ada komitment yang kuat. Masyarakat harus mengerti dan menerapkan sapta pesona di daerah wisata. Sementara Swasta harus memiliki stnadarisasi usaha yang di kelolanya, dan Media memiliki peran penting untuk mempromosi pariwisata daerah. Yang kedua Hospitality police. Banyak daerah yang tidak sejalan dengan pengembangan pariwisata karena aturan yang tidak konsisten. Pemerintah daerah harus memiliki Riparda yang menjadi turunan dari Riparnas. Investasi berupa Sumber Daya Manusia harus kuat. Yang ketiga Standarisasi service. Para pelaku usaha pariwisata harus memiliki standarisasi agar bisa bersaing dengan perusahaan lain yang datang dari luar negeri.
Kemudian Faris menutup materinya dengan memberikan pesan bahwa membangun pariwisata bukan untuk kepentingan wisatawan tetapi untuk kepentingan masyarakat yang dibutuhkan wisatawan. Jelas Faris.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Dr. Frans Teguh, MA juga berkesempatan memberikan pemaparannya tentang pengembangan pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat. dalam penyampaiannya ia memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Kabupaten Sumbawa Barat karena terpilih mewakili NTB masuk ke dalam kalender event nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, itu merupakan suatu hal yang luar biasa. Ia berharap hal tersebut dapat dijaga dan dimaksimalkan untuk dapat memberikan dampak terhadap terbangunnya Linkage dengan sektor lainnya yang dapat memberikan peluang terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. **