KSBNEWS — Infrastruktur Bendungan Tiu Suntuk sudah mulai memasuki tahap pekerjaan di lokasi Dusun Hijrah Desa Mujahiddin Kecamatan Brang Ene KSB, akan tetapi, pemuda serta kelompok tani HKm Batu Dulang Terus menekan pihak Perusahaan dan Pemerintah Daerah untuk mendapat peran dalam Proyek yang menelan anggaran 1,4 Triliun tersrbut.
Dampak positif pembangunan bendungan harus bisa dirasakan dari awal, dan itu sudah menjadi nawacita pembangunan. Terutama memberikan peluang kerja bagi warga lokal.
“Hingga saat ini kami masih menahan aktivitas pekerjaan bendungan, kami ingin Pemda dan pihak Perusahaan buka mata dan telinga untuk mendengar apa yang menjadi keinginan kami,” cetus Hardoni sekertaris Kelompok Tani HKm Batu Dulang kepada media ini, Rabu, (19/02) pagi.
Ia menginginkan, Perusahaan bersama Pemda selaku yang menjamin pembangunan bendungan tersebut, untuk segera memfasilitasi dan berkomitmen sesuai kesepakatan yang sudah ada.
“Poin pertama kesepakatan kami adalah tenaga kerja lokal, Dusun Hijrah sebagai kawasan tersampak lansung harus diperhutungkan penuh. begitu juga dengan Desa lain yang ada di Brang Ene,” beber Odon.
Selanjutnya kata dia, poin lain dalam perjanjian itu yakni pengukuran area HKm yang dibiayai Pemda, namun hingga saat belum jelas, begitu juga dengan pemberdayaan yang menjadi kebutuhan kelompok HKm.
“Sekarang alat berat yang mau masuk masih kami tahan, andaikat pemda ingkar janji, dan tenaga kerja lokal tidak diutamakan, serta perjanjian lain diabaikan, kami siap mati untuk tidak jadi penonton ditanah sendiri,” tandasnya.
Dikonfirmasi media ini, H Sahrul, Kepala Desa Mujahiddin mengatakan, bahawa dirinya simbol masyarakat, apapun yang menjadi keinginan masyarakat, maka itulah keinginan dirinya.
“Kalo pengen tau keinginan masyarakat, maka temui saya selaku kepala masyarakat, kantor Desa terbuka lebar bagi siapapun,” ujar Kades singkat.
Untuk diketahui, pembangunan bendungan Tiu Suntuk dikerjakan oleh PT Nindiya Karya, bekerjasama dengan PT Bahgia Bangun Nusa.