KSBNEWS.COM — Infrastruktur pembangunan Proyek Tahun 2020 Dinas PUPR KSB, khususnya di Bidang Bina Marga dan Cipta Karya dinilai sukses menjalankan berbagai program.
Kepala Dinas PUPR Sumbawa Barat melalui Sekdis Novrizal Zainsyah.SE. M Si kepada wartawan membenarkan hal itu, seperti Peningkatan Jalan Rarak Ronges Kecamatan Brang Rea sepanjang 1,635 kilometer lebar 3 meter pagu dana sebesar Rp. 2,892 Milyar telah selesai dikerjakan. kemudian peningkatan Jalan Kiantar-Reban sepanjang 0.600 kilometer lebar 3.5 meter senilai Rp.957 juta, serta peningkatan jalan dalam kota Kecamatan Maluk yaitu diwilayah Desa Mantun dan Desa Pasir Putih terdapat 5 Ruas dengan nilai anggaran Rp.1.659 miliar, yang saat ini tengah dikerjakan.
“Di Bidang Bina Marga, peningkatan jalan dalam Kota Taliwang ada 8 Ruas jalan yaitu dijalan Pakseng, kemudian jalan kamboja dan pembangunan Mushollah di kawasan Tanamira dan Muhajirin serta berbagai program lain akan diselesaikan pada Tahun ini.
Selain program tersebut, ada sejumlah kegiatan Mega Proyek di KSB saat ini sedang dikerjakan dari pemerintah pusat. dua infrastruktur tersebut, Bendungan Bintang Bano diwilayah Kecamatan Brang Rea dan Bendungan Tiu Suntuk yang berada di Kecamatan Brang Ene dibangun dengan kapasitas 55,90 juta m3, untuk menambah jumlah tampungan air khususnya di NTB sebagai salah satu lumbung pangan Nasional.
Oleh karena itu sambungnya, pembangunan bendungan dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan dan Bendungan Tiu Suntuk ini yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang dilaksanakan dalam rangka menambah tampungan air sehingga suplai air irigasi ke sawah tetap terjaga, “Bendungan Tiu Suntuk dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR dengan luas genangan 337 hektar. Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 1.743 hektare yang mencakup wilayah Kecamatan Taliwang dan Brang Ene di Kabupaten Sumbawa Barat. Kedua kecamatan dinilai memiliki lahan/areal pertanian cukup luas, namun sebagian besar sudah mengalami penurunan kinerja karena kekurangan suplai air,” Ujar Novrizal
Lanjutnya lagi, mega proyek Bendungan Tiu Suntuk juga akan menambah pasokan air pada sistem irigasi Bendung Kalimantong I yang berada di wilayah hilir, karena Daerah irigasi Bendungan Kalimantong I memiliki luas total 1.368 hektare, nantinya seluas 46 hektare berasal dari Bendungan Tiu Suntuk, dan Kontrak Bendungan Tiu Suntuk terbagi menjadi dua paket pekerjaan. Untuk paket I, pekerjaannya meliputi persiapan, pekerjaan pengelak, bendungan utama, bangunan pengambil, pekerjaan hidromekanikal dan elektrikal serta pekerjaan pembangunan fasilitas lainnya, termasuk juga pembangunan kantor dan barak pekerja di lapangan, pekerjaan galian main dam, dan galian bangunan pengambil, “Biaya pembangunan Bendungan Tiu Suntuk senilai Rp 1,41 triliun dengan masa pelaksanaan selama 1.415 hari kalenderyang ditargetkan selesai pada Desember 2023 mendatang, dan tipe bendungan berupa urugan random batu dengan elevasi puncak sekitar 97 meter, dan selain untuk irigasi manfaat lain Bendungan Tiu Suntuk adalah sebagai infrastruktur pengendali banjir untuk wilayah yang dilintasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Rea, khususnya Kecamatan Taliwang yang merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Sumbawa Barat. Tampungan air dari bendungan ini dirancang dapat mereduksi banjir sebesar 426 m3/detik,” ungkap Sekdis
Adapun manfaat lain yang didapatkan dari bendungan ini yakni penyediaan air baku sebesar 68 liter/detik untuk KSB dan potensi sebagai sumber tenaga listrik sebesar 0,81 MW. Secara keseluruhan, Kementerian PUPR pada periode 2015-2019 telah menyelesaikan 15 bendungan dari 61 bendungan diseluruh wilayah Nusantara.(Js)