KSBNEWS.COM — Gelombang Aksi unjuk rasa masih terus di lakukan oleh Gerakan Masyarakat Lingkar Tambang yang merupakan demonstrasi lanjutan kelompok tersebut, Rabu (27/1/2021).
Demonstrasi yang di pimpin Yuni Bourhany selaku Kordum Klompok Gerakan Masyarakat Lingkar Tambang dan rekannya Jhon Ariadi Eks Karyawan PT NNT.
Setibahnya di lokasi Gate Benete PT AMNT, mereka akan melakukan pemblokiran akses dilakukan atas kekecewaan tidak mau ditemui oleh pihak managemen PT AMNT, terkait tuntutan aksi yang di lakukan pada hari Senin tanggal 25 Januari 2021.
Adapun ke 13 tuntunan masaa aksi:
- Menuntut PT.AMNT melakukan Pemberdayaan terhadap seluruh lini kehidupan Masyarakat untuk lebih baik.
2.Memberikan kembali Dana CSR ke masing-masing Desa lingkar tambang
3.Pemulihan perekonomian Masyarakat
4.Memperioritaskan tenaga kerja Lingkar tambang.
5.Membuka Balai Training di wilayah lingkar tambang
6.Menutup akses rekrut satu pintu.
7.Pemberdayaan Pengusaha Lokal dengan mengaktifkan kembali LBI (Lokal Bisnis Inisiatif).
8.Memberikan kembali akses Vsitor
9.Mendesak PT.AMNT agar menggunakan jasa buruh untuk bongkar muat barang Supleyer.
10.Mengembalikan wewenang parkir Gate Benete ke pihak Desa
11.Menuntut Perusahaan agar pengelolahan limbah Scrap melibatkan Lembaga Adat. - Tranparansi terkait Smelter
- Menuntut perusahaan agar memecat Yudha Artha Dinata (Manager Social Impact PT AMNT) karena tidak mampu menyelesaikan permasalahan warga lokal.
Dengan menggunakan alat pengeras suara serta membawa alat peraga berupa spanduk dan pamflet dipasang pada pagar lokasi parkir PT AMNT, bertuliskan USIR YUDHA ARTHA D. DARI BATU HIJAU
Yuni Bourhany selaku Koordinator aksi kecewa atas sikap managemen PT AMNT yang tidak mau menemui pendemo.
” Kami ingin tanah kami dihargai, jangan membawa masalah sosial di wilayah Maluk. Sebut Yuni
Kehadiran PT AMNT adalah bentuk penjajahan bidang ekonomi yang merusak tatanan masyarakat Maluk Kabupaten Sumbawa Barat.
Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah hingga Kecamatan bersikap apatis, tidak peduli dengan nasib rakyatnya.
Sementara itu, Mahfud korlap aksi Gerakan Masyarakat Lingkar Tambang menyatakan bahwa PT AMNT menyumbangkan suspect Covid terbanyak di KSB. Karyawan di lockdown ibarat penjara.
Pemegang kebijakan PT AMNT adalah seorang diktator, mereka memperbudak karyawan dan masyarakat. Kami masyarakat tidak mendapat kontribusi baik.
” Ekonomi Pasar Maluk lumpuh total, tidak ada pelanggan kami dari karyawan AMNT karena mereka dipenjara di tambang, kami menuntut hak hak kami yang dirampas oleh PT AMNT, ujar Mahfud
Adapun inti penyampaian setelah dilakukan kordinasi dengan Sekcam Kecamatan Maluk:
- Massa aksi mengharapkan dialog dengan pihak managemen PT AMNT yang difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan Maluk.
- Massa aksi mengharapkan Sekcam untuk membuat undangan untuk management PT AMNT agar bisa dipertemukan dengan massa aksi Gerakan Masyarakat Lingkar Tambang.
- Pihak Pemerintah Kecamatan Maluk akan mengkoirdinasikan dengan instansi terkait dan juga dengan pihak managemen PT AMNT.
Kapolres Sumbawa Barat AKBP Herman Suriyono,. S.I.K,. MH,. melalui IPDA Edy Subandi,. S. Sos,. membenarkan upaya keinginan pemblokiran akses Gate Benete PT AMNT oleh Koordinator Aksi, akan tetapi hal itu sudah dilakukan koordinasi oleh Kabag Ops, Kapolsek Maluk serta Danki Brimob untuk tidak dilakukan.(Jr)