KSB News – Tidak ada persahabatan ataupun permusuhan abadi dalam politik. Yang ada adalah kepentingan abadi. Itu pula yang terjadi dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah. Sejumlah kepala dan wakil kepala daerah yang pernah berduet pada pilkada lalu kini mungkin berpisah dan bersaing memperebutkan kursi kepala daerah. Karena sampai sejauh ini belum ada pernyataan resmi siapa yang akan maju di pilkada mendatang.
Pecah “kongsi” itu tidak hanya terjadi terhadap calon yang masih menjabat atau petahana hingga penetapan calon. Pisah hubungan itu juga terjadi terhadap kepala dan wakil kepala daerah yang telah mengakhiri masa jabatannya.
Perpecahan ini umumnya karena kedua calon ingin maju sebagai kepala daera masing-masing. Dan bisa jadi ada kepentingan lain yang menopang pecah kongsi?
Dengan berahirnya masa jabatan kepala Daerah dan akan dilaksanakannya pemilihan kepala daerah serentak 2020 mendatang, kini perhatian publik mulai terarah pada kontestasi politik itu, khusunya masyarakat Kabupaten Sumbawa barat. Meski kurang setahun lagi, tetapi pilkada akan memasuki tahap penting di awal tahun mendatang, yakni pendaftaran pasangan cabup dan cawabup. Saat itulah masyarakat akan mengetahui nasib KSB untuk periode 2020-2025.
Akmaludin Kamal mantan aktivis mahasiswa Himpunan Pelajar Mahasiswa Mataram Sumbawa Barat (HIPMASBAR) itu mengutarakan sederetan hasil diskusi ditengah ketidak pastian siapa yang akan berkontestasi dipilkada mendatang, dan pecah kongsi kah yang sekarang menjabat?.
”Dari sejumlah Diskusi termasuk pemberitaan dibeberapa media cetak dan elektronik, kontestasi pilkada 2020 mendatang kemungkinan besar masih akan mengulang lima tahun lalu, yakni bertemunya H W Muyafirin sebagai petahana dan Ustad M Nur Yasin sebagai penantang. Itupun bisa berubah apabila ada figur baru yang berani tampil dan siap menang,” ungkap Akmaludin Kamal saat ditemui media ini minggu lalu.
Ia juga mengutarakan, santer nama H W Musyafirin dan Ustadz M Nur Yasin dikalangan masyarakat bukan tidak beralasan, kompetisi pilkada 2015 lalu dimana H W Mustafirin cukup kualahan menang atas Ustadz M Nur Yasin, disamping itu juga beberapa prestasi atas kinerjanya yang sudah dipersembahkan untuk KSB, sebagai Bupati Aktif hari ini. kemudian yang mengejutkan sempat terhembus ke permukaan bahwa rivalitas H W Musyafirin akan membawa semangat perubahan bagi tanah kemutar telu. Sudah dapat dipastikan kontestasi pemilihan kepala daerah tahun ini akan lebih seru.
Dimana Ustadz M Nur Yasin sampai saat ini arus dukungannya dari masyarakat terus mengalir.
Keduanya, baik kubu H W Musyafirin dan Ustadz M Nun Yasin, masing-masing dengan segenap elemen politik pendukungnya mesti intens membangun komunikasi politik baik di tataran elit parpol, tokoh masyarakat untuk mencari sosok pendamping yang ideal menurut kriteria yang mungkin sudah ditentukan di masing masing intern keduannya. Sebab siapa yang pandai menempatkan dan menentukan sosok pendamping,maka dialah yang berkemungkinan menang.
Disisi lain tambah Kamal, sejumlah tokoh dan putra terbaik Daerah ini mulai di gadang-gadang masuk ke bursa cawabup Haji Firin dan Ustad Nun, antara lain Fud Syaifuddin, Andi Azis, Nasir ST, Akheruddin, Kaharuddin Umar,Busrah Hasan, Norvie Afriansyah, ST, Dirmawan, dan salah satu Putra dari KH.Zulkifli Muhadli Bupati KSB Dua Priode yang mesti diperhitungkan.
Deretan nama diatas sudah jelas datang dari background yang berbeda, lantas Siapa yang akan dipilih ?, tentu menjadi hal yang dinanti nanti oleh masyarakat KSB.
Disisi lain, sejumlah pemuda Kecamatan seteluk sedang gencar menyatukan presefsi memperkuat barisan guna menyanangkan cabub dari kecamatan Seteluk. Melihat potensi jumlah pemilih sangat menentukan kemenangan pasangan calon untuk itu kedua pasangan baik H W Musyafirin dan Ustadz M Nur Yasin harus melirik Kecamatan potensial tersebut. Apalagi ahir-ahir ini pemuda Kecamatan seteluk sedang menyita perhatian publik sebagai penantang petahana Andy Saputra, gaya kritikan nyentrik bacabup asal Kecamatan Seteluk ini mulai ramai dibicaraka. Sebab tak ada yang tidak mungkin dalam kontestasi Demokrasi ini.
Menyikapi hal itu, berhembus kabar Bupati terplih saat ini belum memikirkan hal itu, mereka masih fokus dengan sisa jabatan yang ada.(Kdon)