Meski Baru 10 Bulan Berjalan, Kartu KSB Maju Raih Kepuasan Publik

Taliwang, Sumbawa Barat — Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat membuka secara terbuka hasil penilaian publik terhadap salah satu program andalannya, Kartu KSB Maju. Hasil survei tingkat kepuasan masyarakat yang dilakukan Lembaga Survei Median tersebut dipaparkan langsung oleh Bupati Sumbawa Barat H. Amar Nurmansyah, ST., M.Si dalam sebuah forum resmi di Aula Rapat Graha Fitra, Kompleks KTC, Kamis (18/12/2025).

Bupati Amar menegaskan bahwa pemaparan hasil survei ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menjunjung transparansi dan akuntabilitas publik. Ia menyampaikan bahwa informasi tersebut tidak dimaksudkan hanya untuk kepentingan internal pemerintahan, tetapi juga sebagai bahan evaluasi bersama yang harus diketahui masyarakat luas.

Menurut Bupati, masa pemerintahan yang dipimpinnya saat ini telah berjalan sekitar 10 bulan dan segera memasuki tahun pertama. Oleh karena itu, keterbukaan terhadap capaian maupun kekurangan program menjadi hal yang penting agar masyarakat dapat menilai langsung kinerja pemerintah daerah.

“Informasi ini kami sampaikan agar bisa kita dengar bersama. Ini bukan hanya data birokrasi, tapi informasi publik sebagai bentuk transparansi pelaksanaan pemerintahan di Kabupaten Sumbawa Barat,” ujar Bupati Amar.

Secara umum, hasil survei Median menunjukkan tren yang menggembirakan. Dari sudut pandang kebijakan publik, berbagai program yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dinilai memperoleh respons positif dari masyarakat, meskipun usia pemerintahan masih relatif singkat.

Salah satu indikator utama yang disorot adalah tingkat kepuasan masyarakat terhadap Program Kartu KSB Maju yang mencapai 72,9 persen. Angka tersebut dinilai cukup tinggi dan mencerminkan tingkat kepercayaan publik terhadap kebijakan sosial yang digulirkan pemerintah daerah.

Bupati Amar kemudian memaparkan data penerima manfaat program. Hingga saat ini, Kartu KSB Maju telah dibagikan kepada sekitar 51 ribu kepala keluarga. Namun, realisasi bantuan program sepanjang tahun 2025 baru menjangkau sekitar 23 ribu kepala keluarga, atau masih di bawah separuh dari total pemegang kartu.

Meski demikian, tingginya tingkat kepuasan masyarakat justru menjadi poin menarik. Menurut Bupati, hal ini menunjukkan bahwa persepsi positif terhadap Kartu KSB Maju tidak hanya muncul dari penerima bantuan langsung, tetapi juga dari masyarakat yang menyaksikan manfaat dan dampak program tersebut di lingkungannya.

“Secara logika, seharusnya yang merasa puas hanya mereka yang menerima manfaat langsung. Tapi faktanya, tingkat kepuasan justru jauh lebih besar. Ini menandakan adanya kepercayaan publik terhadap arah kebijakan yang kami jalankan,” jelasnya.

Namun, hasil survei juga mencatat adanya sejumlah catatan kritis. Sekitar 24 persen responden menyampaikan keluhan, terutama terkait keterlambatan pencairan bantuan. Keluhan ini mayoritas datang dari warga yang sudah terdaftar sebagai penerima dan telah memegang kartu, tetapi belum menerima manfaat program secara penuh.

Bupati memperkirakan, dari sekitar 23 ribu penerima manfaat, terdapat kurang lebih 5 ribu warga yang masih menunggu realisasi bantuan. Kondisi ini, menurutnya, menjadi tantangan yang harus segera diselesaikan agar tidak menghambat peningkatan kepuasan masyarakat.

“Ke depan, peningkatan kepuasan publik sangat ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan realisasi program. Bantuan harus benar-benar sampai dan dirasakan masyarakat,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Amar juga memberikan apresiasi kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat dalam pelaksanaan program, serta insan pers yang konsisten mengawal dan menyampaikan informasi kepada masyarakat sejak awal peluncuran Kartu KSB Maju.

Ia tidak menampik bahwa tahun pertama pelaksanaan program merupakan fase yang penuh tantangan. Penyusunan regulasi, sosialisasi kepada masyarakat, dan pelaksanaan program dilakukan secara bersamaan dalam waktu yang terbatas, sehingga membutuhkan kerja ekstra dari seluruh pihak.

Meski demikian, Bupati optimistis bahwa seiring berjalannya waktu dan semakin matangnya sistem, penyaluran bantuan akan berjalan lebih efektif. Ia menargetkan tingkat kepuasan masyarakat dapat meningkat hingga mencapai 80 persen setelah satu tahun penuh implementasi program.

Bupati juga mengingatkan bahwa evaluasi tetap diperlukan. Beberapa program masih menunjukkan tingkat kepuasan di bawah rata-rata, terutama yang baru berjalan dalam satu hingga dua bulan terakhir, seperti program pembangunan rumah baru dan asuransi tanam yang masih menyesuaikan dengan siklus musim tanam.

Menurutnya, dampak dari program-program tersebut akan lebih terasa dalam beberapa bulan ke depan setelah realisasi berjalan optimal dan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Selain itu, Bupati Amar menekankan pentingnya inovasi agar program pemerintah tidak stagnan. Pemerintah daerah harus terus beradaptasi dan menghadirkan terobosan baru agar Kartu KSB Maju tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Ke depan, Kartu KSB Maju tidak akan berhenti pada tujuh program yang ada saat ini. Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat berencana mengintegrasikan berbagai inovasi lanjutan, termasuk peluncuran KSB Maju Tahap Dua yang direncanakan mulai bergulir pada tahun 2026.

“Ini adalah ikhtiar bersama untuk membangun Sumbawa Barat yang lebih maju dan sejahtera. Kami berharap dukungan semua pihak terus terjaga,” pungkas Bupati Amar. (JR).