Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Barat saat berbicara terkait pembangunan Smelter PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang dikelola PT Amman Mineral Industri (AMIN), menekankan keharusan untuk memberdayakan 60 persen masyarakat lokal KSB sebagai pekerja dalam pembangunan itu.
Perusahaan tambang di KSB malah menyerap pekerja luar untuk keahlian yang sebenarnya dimiliki warga KSB.
“Masa tukang senso aja, potong kayu itu loh didatangkan dari Lombok,” kata Kahar.
Namun demikian ia memahami kendala dan standarisasi yang ditetapkan perusahaan tambang. Wakil rakyat berlatar pengalaman Teknik Sipil ini mendorong Dinas Tenaga Kerja setempat menyiapkan sumber daya manusia yang berkesesuaian dengan kebutuhan tambang.
“Kita ingin agar keberadaan smelter memiliki dampak pembangunan ekonomi yang signifikan terhadap masyarakat KSB,” Katanya
Pembangunan smelter digadang-gadang akan menyerap tenaga kerja hingga ribuan orang Berdasarkan jadwal yang ada, pembangunan smelter sendiri ditargetkan selesai pertengahan 2023 mendatang,” Ujar Kahar*