Warga Desa Rempe, Memasang Target 80 Persen Kemenangan Nomor Urut 1

Sumbawa Barat – Kampanye tatap muka paket AMANAH di Kecamatan Seteluk pecah rekor manusia membanjiri gedung Serbaguna Desa Rempe Beru, Sabtu (26/10) malam.

Disambut warga Pendukung dan simpatisan berbondong – bondong datang didominasi kalangan emak-emak Jilbab Merah, Milenial, Pemuda, tokoh masyarakat dan pemuka Agama.

Hebatnya lagi, di titik yang diklaim sebagai kandang Paslon lain ini, warga memasang target 80 persen kemenangan Nomor Urut 1, AMAR – NANI. Praktis hal ini menunjukkan
antusiasme warga tidak dapat diprediksi hanya berdasarkan klaim wilayah politik, namun kecintaan masyarakat yang justru berada dibarisan paket AMANAH.

” Tidak ada itu istilah kandang lawan disini. Semua warga punya hak yang sama dalam menentukan pilihan. Tapi jujur, warga Desa Rempe Beru meyakini Paket AMANAH yang terbaik dan siap memenangkannya di Pilkada mendatang,”ungkap, Hengki, salah seorang warga.

Ia juga membantah isu bahwa H.Amar tidak memberikan andil terhadap pembangunan daerah. Dia menegaskan H. Amar saat menjabat sebagai Kadis PU hingga Sekretaris Daerah (Sekda), telah banyak berkontribusi terhadap pembangunan daerah.

” H. Amar punya andil besar terhadap realisasi pembangunan Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tiu Suntuk. Beliau juga Ketua TPAD sehingga sangat paham dalam mengawal dan merencanakan Pembangunan Daerah dan Pengelolaan Keuangan Daerah,” cetusnya.

Ia kembali menegaskan AMANAH adalah pilihan yang tepat. Program yang ditawarkan tidak muluk-muluk tetapi realistis dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti, pendidikan, kesehatan, pertanian dan lain sebagainya.

” Jadi sekali lagi, disini stigma kandang lawan itu hanya klaim sepihak. Hanya satu pilihan yaitu AMAR – NANI,” tandasnya.

Sementara itu, Juru Kampanye (Jurkam) Handal paket AMANAH, H. Abidin Nasar menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat
dari warga. Sambutan itu ditegaskannya sebagai sinyal positif bagi pasangan AMANAH untuk memenangkan suara di basis yang sebelumnya diyakini sebagai kekuatan pesaing.

” AMANAH datang bukan untuk memecah belah, melainkan untuk menyatukan seluruh masyarakat demi kemajuan daerah. Kami hadir di sini bukan untuk memberikan janji palsu. Tetapi menyampaikan visi misi dan program AMANAH yang kesemuanya telah dirancang secara rasional sesuai kondisi dan kemampuan keuangan daerah,” demikian H. Abidin. (**)