Taliwang – Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Drs. Burhanuddin mengulas khusus tentang sektor pariwisata.
Menurutnya, Potensi sektor wisata KSB selama ini dikenal sebagai daerah tambang.”Bisa dilihat dari ujung timur sampai barat pulau Sumbawa, hanya KSB yang memiliki garis pantai dengan pasir putih. Ini termasuk unik,” katanya.
Selain keindahan pantai, Sumbawa Barat juga memiliki 8 pulau atau gili. Pulau itu saat ini sudah mulai dikembangkan investor Swedia tepatnya di Gili Kalong.
“Ke depan, kita harap pulau-pulau lain juga bisa dikembangkan,’’ harapnya.
Keindahan alam Sumbawa Barat untuk mendukung sektor pariwisata diakuinya membutuhkan fasilitas tambahan. Itu sebabnya, KSB memprioritaskan pembangunan dari berbagai sektor untuk menunjang konektivitas.
“Konektivitas cepat itu penting. Itu kenapa kita mencoba kerjasama dengan AMNT untuk membangun bandara di Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano,’’ tukasnya.
Kehadiran bandara tentunya akan mempermudah masuknya investasi terutama di sektor pariwisata.
“Kita tentunya tidak boleh mengharapkan investasi tambang selama-lamanya. Kita harus mencari alternatif lain. Dan hanya sektor pariwisata yang bisa kita andalkan ketika tambang ini habis,’’ tambahnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumbawa Barat Abidin Nasar, menambahkan, untuk mendukung pengembangan pariwisata KSB, DPRD secara kelembagaan ikut membantu melalui fungsi legislasi.
Abidin menyebut saat ini pihaknya sudah menetapkan tiga Perda terkait pengembangan pariwisata yaitu Perda Nomor 12 tahun 2020 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah, Perda nomor 09 tahun 2021 tentang pelaksanaan kebudayaan, dan Perda Desa Wisata.
‘’Kita juga menyetujui anggaran cukup besar untuk Dinas Pariwisata, termasuk anggaran pendukung untuk SKPD lain,’’ tandasnya.