Sumbawa Barat — Salah satu aspek yang jarang diketahui masyarakat namun sangat penting dari Kartu KSB Maju Kesehatan adalah fasilitas pemulangan jenazah bagi warga KSB yang meninggal di luar daerah. Program ini memberikan perlindungan sosial kemanusiaan bagi keluarga yang sedang berduka agar tidak terbebani biaya besar.
Kepala Dinas Kesehatan KSB, dr. Carlof, menjelaskan bahwa pemulangan jenazah sering kali menjadi urusan paling berat bagi keluarga pasien, baik secara emosional maupun finansial.
“Biaya pemulangan jenazah itu tidak kecil, apalagi jika meninggal di luar pulau. Karena itu pemerintah memastikan bantuan ini bisa diakses melalui Kartu KSB Maju,” ungkapnya. Kamis (13/11/2025).
Menurut Carlof, mekanisme pemulangan jenazah dilakukan melalui koordinasi antara fasilitas kesehatan, keluarga, dan Dinas Kesehatan. Seluruh prosesnya tercatat dalam sistem aplikasi KSB Maju untuk memastikan transparansi.
“Kita pastikan prosedurnya mudah. Cukup menunjukkan kartu atau Kartu Keluarga. Semua data sudah terintegrasi,” jelasnya.
Bantuan ini berlaku untuk seluruh warga pemegang Kartu KSB Maju, termasuk pasien rujukan yang wafat saat dalam perawatan di rumah sakit luar daerah.
“Tidak ada pembeda. Semua warga yang memiliki kartu punya hak yang sama,” kata Carlof.
Ia menyebut bahwa sejak diluncurkan, layanan pemulangan jenazah telah digunakan oleh beberapa keluarga, terutama pada kasus kematian mendadak saat perawatan. Dampaknya dinilai sangat membantu dan mengurangi beban keluarga yang sedang berduka.
“Banyak keluarga yang sangat terbantu. Mereka tidak perlu lagi memikirkan biaya untuk membawa pulang jenazah,” ujarnya.
Program ini juga dinilai sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan budaya lokal masyarakat Sumbawa Barat yang memegang kuat tradisi penghormatan terhadap orang yang meninggal dunia.
“Kita ingin memastikan warga KSB bisa dimakamkan di kampung halamannya tanpa beban biaya besar,” tambah Carlof.
Carlof menegaskan bahwa seluruh transaksi pemulangan jenazah terekam rapi dalam sistem digital agar tidak terjadi tumpang tindih data.
“Transparansi adalah prinsip utama program ini,” ujarnya.
Ia berharap masyarakat semakin mengetahui fasilitas ini dan tidak ragu mengaksesnya bila diperlukan.
“Ini bagian dari perlindungan sosial pemerintah. Kami ingin semua warga merasa aman, bahkan dalam kondisi paling berat sekalipun,” tutupnya. (R).
