Dompu – Calon Wakil Gubernur NTB Nomor 1, HW Musyafirin (Haji Firin) prihatin mendengar pengakuan warga di Kabupaten Dompu soal harga gas subsidi (3 kg) yang mencapai Rp 50 ribu per tabung. Disamping harga eceran yang tinggi dan cenderung tidak seragam, di Pulau Sumbawa, gas bersubsidi juga kerap kali langka.
Dalam orasi politiknya di dua titik berbeda di depan ribuan warga Kecamatan Pajo dan Kelurahan Simpasai Dompu, Senin 21 Oktober 2024, Haji Firin menegaskan menstabilkan harga gas subsidi dan menjamin ketersediaannya agar masyarakat kecil tidak kesulitan adalah kewenangan gubernur.
“Harga eceran tertinggi gas 3 kg adalah 18 sampai 20 ribu. Kalau harganya sampai 50 ribu, keterlaluan. Apa artnya kita punya gubernur kalau urusan kebutuhan dasar masyarakat seperti itu saja tak bisa dibereskan. Karena itu tinggalkan gubernur lama, pilih gubernur baru,” tegas Haji Firin, disambut aplaus warga yang hadir.
Terkait harga jagung dan gabah yang anjlok Haji Firin menegaskan pemerintah daerah wajib hadir untuk mengintervensi. Ia bercerita pengalaman selama memimpin Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Ketika harga produksi masyarakat seperti jagung dan gabah anjlok dan Bulog terlambat turun, Pemda langsung bergerak mencari pihak ketiga untuk membeli dengan harga standar. Ketika pihak ketiga tidak bersedia, maka Pemda yang membeli dengan harga yang ditetapkan pemerintah.
“Prinsipnya pemerintah boleh rugi, tapi petani tidak boleh rugi! Karena kalau petani rugi dampaknya besar terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat,” tegas Haji Firin.
Selain harga gas subsidi dan harga komiditas hasil produksi masyarakat, dalam dialog dengan Haji Firin, warga juga menyinggung soal pupuk dan obat-obatan pertanian mahal dan langka, pelayanan kesehatan, akses pendidikan yang belum merata yang menyebabkan banyak anak putus sekolah, infrastruktur jalan yang belum memadai, bantuan modal usaha pedangang kecil dan UMKM, insentif kader Posyandu, nasib guru kontrak dan tenaga honorer hingga masalah pasien rujukan.
Rohmi – Firin sendiri dalam visi misinya fokus pada program pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat meliputi bidang kesehatan, pendidikan dan peemberdayaan ekonomi yang menjadi indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di suatu daerah.
Dibidang kesehatan, selain mengoptimalkan pelayanan Posyandu dengan menaikkan insentif para kader, Rohmi – Firin program lainnya antara lain menyiapkan program ambulance gratis dan bantuan satu orang pendamping serta rumah singgah untuk kelurga pasien rujukan.
Dibidang pendidikan beberapa program yang disiapkan antara lain program sragam sekolah gratis untuk siswa baru dan bus sekolah untuk siswa di daerah terpencil. Sedangkan bidang pemberdayaan ekonomi, disiapkan program bantuan modal bagi pedagang kecil dan UMKM dengan skema kembalikan ke diri sendiri, serta penguataan skill angkatan kerja agar bisa mengakses peluang kerja yang ada.
“Kalau infrastuktur jalan masih rusak, air bersih sulit, listrik belum merata, atau signal telekomunikasi belum menjangkau sampai wilayah terpencil, itu artinya kita butuh gubernur baru untuk perubahan. Tinggalkan yang lama, pilih yang berpihak kepada kepentingan masyarakat. Siaaaappp?,” tanya Haji Firin.
“Siaaaappppp..,” jawab warga kompak.
“Bagaimana caranyaaaa..?,” tanya Haji Firin lagi. “Coblossss nomor 1 jilbab ijooo…,” jawab warga gemuruh.(*)