Taliwang – Pasca launching aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi), sejumlah OPD di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah mulai memanfaatkannya untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja mereka.
Untuk memastikan suksesnya implementasi Srikandi, para admin OPD menjalani pendampingan langsung dari mentor yang telah ditunjuk Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) KSB.
Kepala Dinas Arpus KSB Ir. Abdul Muis, MM, berapa waktu lalu, menjelaskan pendampingan ini dilakukan terkait berbagai aspek yang dirasa belum dipahami secara utuh, seperti penggunaan fitur-fitur aplikasi Srikandi, pengisian naskah, dan tindak lanjut terhadap naskah yang belum selesai.
“Para admin OPD hadir untuk berkonsultasi dan mempraktikkan penggunaan aplikasi tersebut, sehingga mereka dapat belajar sambil langsung mempraktekkannya. Dengan harapan, ketika nanti penerapan aplikasi Srikandi efektif, maka bisa meningkatkan nilai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” kata Abdul Muis.
Proses konsultasi ini, kata dia, telah berlangsung sejak peluncuran aplikasi Srikandi minggu lalu dan masih terus berlanjut hingga saat ini.
“Tujuannya adalah memastikan bahwa peluncuran aplikasi ini tidak hanya menjadi sebuah seremonial belaka, tetapi juga terlaksana secara efektif dalam rutinitas kerja OPD,” jelasnya.
Abdul Muis juga menetapkan target jangka pendek agar setidaknya minimal lima OPD dalam empat bulan ke depan sudah dapat mengimplementasikan aplikasi Srikandi. Namun, target jangka panjang adalah bahwa pada tahun 2024, seluruh OPD akan menerapkan aplikasi ini secara efektif.
“Namun kami menyadari bahwa hal ini akan bergantung pada sumber daya yang tersedia dan kesiapan masing-masing OPD,” ungkapnya.
Diketahui, aplikasi Srikandi memiliki beragam fitur, seperti manajemen naskah keluar, verifikasi naskah, naskah masuk, pemantauan naskah yang belum ditindaklanjuti, dan naskah yang belum dibaca. Para pengguna akan menerima notifikasi ketika ada naskah masuk, memungkinkan mereka untuk lebih responsif dalam menangani surat dan arsip elektronik.
“Dengan pendampingan aktif ini, diharapkan para OPD akan dapat mengoptimalkan penerapan Srikandi untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya.