Ksbnews — Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Djarot Widyoko, S.P melakukan groundbreaking atau meresmikan pembangunan Bendungan Tiu Suntuk. Groundbreaking bendungan di Desa Mujahiddin, Kecamatan Brang Ene tersebut merupakan kado spesial bagi Bupati Dr. Ir. H. W Musyafirin, M.M dan Wakil Bupati Fud Syaifuddin, S.T. Sebab tanggal 17 Februari keduanya genap empat tahun memimpin rakyat dan tanahi Pariri Lema Bariri.
Groundbreaking bendungan Tiu Suntuk ditandai dengan penekanan tombol sirine, Senin pagi (17/02/20). Penekanan dilakukan Dirjen SDA Kementerian PUPR RI bersama Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD KSB, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (BWS NT I), serta para pejabat lainnya termasuk pelaksana proyek. dan disaksikan 4.000-an tamu undangan yang memadati arena yang nantinya akan menjadi badan bendungan.
Kepala BWS NT I Dr. Hendra Ahyadi S.H., M.Pd dalam laporannya mengatakan, Bendungan Tiu Suntuk nantinya mampu menampung air sebanyak 56 juta m3. Kehadiran Bendungan Tiu Suntuk dan Bendungan Bintang Bano di Kecamatan Brang Rea yang saat ini masih dikerjakan dan akan selesai tahun 2021, akan menjawab permasalah banjir di Kota Taliwang.
” Bendungan Tiu Suntuk memiliki tinggi 58 meter dan panjang 362 meter. Air yang ditampung nantinya mampu menyuplai irigasi pertanian seluas 1.743 hektar. Menyuplai tenaga listrik 810 kilowatt dan meyuplai air baku untuk PDAM 68 liter perdetik. Pengerjaan Bendungan Tiu Suntuk dimulai terhitung 12 Februari 2020 sampai 20 Desember 2023,” jelas Hendra.
Bupati dalam sambutannya mengatakan, groundbreaking Tiu Suntuk bukan hanya kado spesial dirinya bersama Wabup dalam rangka empat tahun memimpin KSB. Tetapi juga kado spesial bagi masyarakat KSB.
” Selain groundbreaking Tiu Suntuk, kado spesial lainnya adalah ditetapkannya Kecamatan Maluk sebagai Kawasan Industri di KSB. Penetapan tertuang dalam Keputusan Presiden tentang Program Prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024,” ujar kepala Daerah Sumbawa Barat H Firin.
Kemudian ia melanjutkan, Empat tahun kepemimpinannya bersama Wabup telah berhasil membangun empat jalan sebagai infrastruktur dasar, yakni jalan aspal, jalan api atau listrik, jalan air atau air bersih dan jalan angin atau sinyal.
” Pembangunan infrastruktur tambahan Tiu Suntuk senilai Rp. 1,4 triliun ini adalah salah satu bukti, ikhtiar untuk mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat. Bupati pun mengajak seluruh masyarakat bersama-sama menjaga pembangunan Bendungan Tiu Suntuk sampai tuntas hingga bisa dinikmati masyarakat KSB” pungkasnya.
Dirjen SDA Kementerian PUPR, Ir. Djarot Widyoko, S.P dalam sambutannya mengatakan, di NTB ada empat bendungan yang sedang dikerjakan. Satu bendungan di Pulau Lombok yakni bendungan Meninting. Tiga lagi di Pulau Sumbawa, dua di KSB adalah Bendungan Bintang Bano dan Bendungan Tiu Suntuk yang di-groundbreaking hari ini. Sementara satu lagi adalah Bendungan Beringin Sila. Kehadiran dua bendungan besar di KSB nantinya mampu mereduksi atau meminimalisir terjadinya banjir di Taliwang. Manfaat lainnya adalah penyedia air baku, penyuplai tenaga listrik dan irigasi pertanian.
‘’Kehadiran Bendungan adalah perjuangan gigih Bupati saat ini dan bupati sebelumnya. Saya mengapresiasi program estafet dari Bupati sebelumnya yang dilanjutkan Bupati saat ini yang tujuannya adalah untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Dirjen. (Bs)