KSBNEWS.COM — Selain menindaklanjuti instruksi satuan tugas Kabupaten guna menanggulangi serta mencegah mewabahnya Corona Virus (Covid19), pemerintah Kecamatan Seteluk, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat mendorong agar warga memproduksi masker atau alat pelindung hidung dan mulut secara mandiri.
Pemerintah setempat menilai, penggunaan masker bagi mereka yang terganggu kesehatannya adalah bentuk karantina mandiri serta untuk membatasi interaksi langsung dengan warga. Ini adalah cara yang tepat memutus mata rantai pandemi global Covid19.
” Kita sengaja mendorong agar warga bisa memproduksi sendiri. Itu salah satu Alat Pelindung Diri (APD) paling dasar. Kita tak perlu panik, masker kita buat sendiri dengan harga terjangkau,” kata, Camat Seteluk, Taufik Hikmawan, kepada wartawan, Kamis (6/3) pagi tadi.
Dorongan itu dituangkan dalam surat imbauan Camat Seteluk, Nomor 451.15/76/III/2020.
Upaya mendorong dan memfasilitasi warga memproduksi masker sendiri selain untuk melaksanakan kebijakan Prosedur Tetap (Protap) Satgas Kabupaten juga mengikuti imbauan Gubernur, Zulkieflimansyah.
Bahwa pandemi ini bisa dihadapi dengan ketidak panikan, mengikuti arahan pemerintah untuk membatasi interaksi sosial serta rutin berolah raga atau menjaga kesehatan.
Hasil pantauan media menyebutkan, Kecamatan Seteluk sendiri adalah wilayah yang pertama melaksanakan penyemprotan massal dengan disenfektan bagi fasilitas umum, kantor dan pemukiman warga.
Camat juga menginstruksikan seluruh Kepala Desa (Kades) membentuk tim dibawah melibatkan Babinsa dan bhabinkamtibmas untuk menggalakkan kebersihan lingkungan dengan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Sesuai arahan posko utama, pihaknya kini fokus mencatat dan memeriksa warga yang baru saja datang dari luar daerah khususnya daerah terjangkit. Untuk dipantau serta di karantina mandiri selama 14 hari.
Di Kecamatan Seteluk, pengrajin masker kain yakni, Irwan (37) warga Desa Seteluk Tengah dan Sadiman (40), warga Dusun Pamongo dan Agus (38) warga Desa Meraran. Ketiganya berprofesi sebagai penjahit.
Informasi yang dihimpun media, menyebutkan masker buatan penjahit lokal ini ludes di borong warga. (Bas)