Taliwang – Upaya Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), dalam memastikan ketersediaan pupuk dan benih serta obat-obatan pada musim tanam tahun 2021-2022 di daerah ini, selasa (7/12) komisi II memanggil dinas dan distributor pupuk dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Ruang Rapat Badan Anggaran Gedung Parlemen Bertong,
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi II DPRD Sumbawa Barat Aheruddin Sidik, SE.,ME menegaskan kepada dinas pertanian dan seluruh BPP untuk benar-benar memberikan pendampingan maksimal bagi petani KSB dengan memastikan ketersediaan pupuk dan obat-obatan.
” kami minta dinas untuk memaksimalkan Pendampingan yang di berikan kepada petani kita, dan dinas pertanian harus menyiapkan segala skenario untuk menjaga ketesediaan stok pupuk yang ada”. Tegas Ketua Komisi 2 Aheruddin Sidik
Selain itu, Aher sapaan Akrab Ketua komisi 2 ini, Juga meminta agar para penyuluh pertanian KSB untuk dapat turun lapangan, serta menjadikan desa binaanya tempat berkantor, bukan hanya duduk di kantor saja dan menerima laporan.
“Kami akan terus memantau hal ini dan setiap ada persoalan atau masalah di lapangan terkait dengan hal ini, kami minta dinas untuk segera ditangani serta dikordinasikan”,Tukasnya.
Disebutkan Politisi PKP ini, kalau dalam waktu dekat pihaknya juga akan turun lapangan guna memastikan ketersedian pupuk, benih dan alsintan lainya di wilayah KSB ini
“Kami dari Komisi II akan turun lapangan ditingkat petani dan distributor untuk memastikan ketersediaan Pupuk, Obat -obatan, Alsintan lainya di tingkat lapangan”. Ujarnya
Disamping itu, komisi dua juga menyebutkan kalau pihaknya akan terus memberikan Advokasi dan pengawasan terhadap hal ini hingga termasuk persoalan pengamanan harga pasca panen nanti.
“Kami akan terus mengawal hal ini hingga proses panen nanti”. Terang Aher.
Di akhir rapat , Komisi 2 memberikan beberapa rekomendasi kepada dinas dan distributor diantaranya, Meminta dinas pertanian untuk tetap berkoordinasi dengan semua pihak guna menjaga stabilitas stok pupuk bagi petani KSB, Meminta dinas untuk memaksimal sosiaiisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk meminimalisir muncul persoalan dalam hal asuransi tersebut. Serta Meminta dinas pertanian dan BPP untuk turun memantau perkembangan hama penyakit di semua wilayah di KSB.