KSBNEWS.COM — Masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB ) yang telah mendaftarkan diri sebagai calon penerima program kartu pra kerja tampaknya perlu bersabar. Oleh karena program pemerintah pusat itu belum diketahui kapan akan mulai direalisasi.
Menindaklanjuti belum ada kejelasan pelaksanaan prorgam kartu pra kerja itu disampaikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KSB.
Alasannya, Bahwa pihak dinas sejauh ini belum ada petunjuk atau informasi terbaru yang diterima mengenai program tersebut.
“Kalau kartu pra kerja kami belum tahu kapan dimulai di KSB, ungkap kepala Disnakertrans KSB, Ir. H. Muslimin. HMY, M. Sesaat diwawancarai media diruangan kerja, Rabu (13/5/2020) siang.
Pada pendataan manual yang dilaksanakan Disnakertrans KSB sebelumnya. Jumlah calon penerima kartu pra kerja yang telah mendaftarkan diri sebanyak 1.071 orang. Terdiri dari pencari kerja 891 orang. Berikunya di posisi kedua warga terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 90 orang, pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) yang usahanya terdampak wabah virus corona sebanyak 67 orang dan di posisi terakhir Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang gagal diberangkatkan 23 orang.
Dijelaskan H. Muslimin, data pemohon program kartu pra kerja yang mendaftar secara manual itu telah pihaknya telah mengajukan ke Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) beberapa waktu lalu. Dan kini tinggal menunggu hasil verifikasi kementerian untuk penetapan peneriman. “Penetapan siapa yang berhak itu pusat. Jadi kita tunggu saja,” ujarnya
Selain manual, Kemenaker juga membuka pendaftaran secara daring (online). Namun demikian pihak Disnakertrans KSB sementara ini tidak tahu yang telah menadaftar di jalur daring itu.
“Yang jelas, pendaftaran online-nya masih buka. Jadi yang belum daftar manual buruan lewat daring saja,” saran H. Muslimin.
Ditanya mengenai bentuk bantuan program kartu pra kerja itu sendiri, mantan kepala dinas pertanian ini menyebutkan, belum ada petunjuk pasti yang diterima pihaknya. Namun dari beberapa informasi yang diperolehnya, H. Muslimin mengatakan program bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan itu dalam bentuk uang dengan nilai mencapai Rp 3,4 juta.
” Informasinya juga dari total anggaran itu, Rp 1 juta untuk biaya pelatihan keterampilan,” pungkasnya.(Bas)